Info Sekolah
Kamis, 13 Nov 2025
  • SMA Xaverius 1 Telah membuka pendaftaran baru Tahun ajaran 2026/2027 lengkapnya website : https://ppdb.smaxaverius1.sch.id/
  • SMA Xaverius 1 Telah membuka pendaftaran baru Tahun ajaran 2026/2027 lengkapnya website : https://ppdb.smaxaverius1.sch.id/
10 November 2025

Menjadi Pahlawan di Zaman yang Berubah

Sen, 10 November 2025 Dibaca 43x

Refleksi Hari Pahlawan dalam Spirit SHARe dan Exolite–Fortite–Servite

RD. Dr. Stepanus Supardi, S.Ag., M.Pd.

Setiap tanggal 10 November, bangsa Indonesia berhenti sejenak. Kita menundukkan kepala, mengenang para pahlawan, manusia biasa yang menempuh jalan luar biasa. Mereka tidak mencari ketenaran atau kemewahan, melainkan berani menyerahkan hidup demi masa depan bangsanya.

Namun, di tengah zaman yang berubah cepat, dengan teknologi yang memudahkan, informasi yang membanjir, dan arus pragmatisme yang kian kuat, pertanyaan itu kembali menggema: apa arti menjadi pahlawan hari ini?

Bagi keluarga besar Yayasan Xaverius Palembang, jawabannya tidak jauh dari jantung identitas kita sendiri. Menjadi pahlawan masa kini berarti menghidupi nilai-nilai SHARe (Scientia, Habitus, Humanus, Credere–Religare) dan berakar pada semangat Exolite–Fortite–Servite. Di sinilah letak panggilan kita: menjadi terang, menjadi kuat, dan melayani dengan cinta.

Pahlawan yang Berilmu: Scientia

Para pahlawan dahulu membawa senjata; pahlawan masa kini membawa pengetahuan. Dalam dunia pendidikan, setiap guru, kepala sekolah, tenaga kependidikan, bahkan peserta didik menjadi pahlawan ketika terus belajar, membagikan ilmu, dan menyalakan api keingintahuan.

Scientia bukan sekadar menimbun pengetahuan, tetapi menumbuhkan kebijaksanaan, kemampuan menggunakan ilmu untuk memanusiakan, bukan menguasai. Di era digital ini, ketika pengetahuan bisa diakses dalam hitungan detik, tantangan kita bukan lagi “apa yang diketahui”, melainkan “bagaimana ilmu itu digunakan untuk menebar terang.”

Pahlawan yang Berkarakter: Habitus

Para pejuang dahulu kuat karena memiliki habitus—kebiasaan untuk bertindak dengan integritas. Dalam konteks pendidikan Xaverius, Habitus berarti membentuk keutamaan dalam keseharian: disiplin, jujur, tangguh, rendah hati, dan setia pada kebenaran.

Menjadi pahlawan masa kini berarti berani berbuat benar meski tidak ada yang melihat, bekerja dengan hati meski tidak mendapat pujian, dan menolak jalan pintas demi hasil instan.
Pahlawan sejati tidak selalu tampak di medan laga; ia hadir dalam keheningan tanggung jawab yang dijalani dengan setia hari demi hari.

Pahlawan yang Humanis: Humanus

Para pahlawan berjuang bukan demi nama, melainkan demi manusia. Dalam semangat Humanus, sekolah-sekolah Xaverius diundang untuk menumbuhkan empati dan solidaritas sosial. Pendidikan bukan sekadar soal kecerdasan, tetapi tentang membentuk hati yang peduli.

Pahlawan masa kini adalah mereka yang berani menolak kekerasan, menghargai perbedaan, dan memperjuangkan keadilan sosial. Mereka yang memilih berdialog daripada berdebat, membangun jembatan daripada tembok, itulah wajah baru kepahlawanan dalam dunia pendidikan.

Pahlawan yang Beriman dan Menghidupi Relasi: Credere–Religare

Tanpa iman, perjuangan kehilangan arah. Credere–Religare menegaskan bahwa setiap karya pendidikan harus berpangkal pada iman dan bertujuan untuk membangun relasi: antara manusia dengan Allah, dan antar manusia itu sendiri.

Di tengah dunia yang semakin individualistik, menjadi pahlawan berarti menjaga nyala kasih, meneguhkan persaudaraan, dan memperjuangkan kesatuan di tengah perbedaan. Pahlawan sejati adalah mereka yang menjadikan imannya sumber kekuatan untuk mengasihi lebih dalam, melayani lebih luas, dan berharap lebih teguh.

Exolite, Fortite, Servite: Pilar Kepahlawanan Xaverius

Nilai-nilai SHARe tidak berdiri sendiri. Mereka berakar dalam tiga panggilan strategis Yayasan Xaverius: Exolite – Fortite – Servite.

  • Exolite – Jadilah Terang.

Menjadi cahaya di tengah kegelapan moral zaman; menyalakan harapan di tengah keputusasaan.

  • Fortite – Jadilah Kuat.

Menapaki perjuangan dengan keteguhan hati, menghadapi kesulitan tanpa menyerah, dan memegang teguh nilai di tengah tekanan.

  • Servite – Layani dengan Cinta.

Menjadikan kekuatan bukan alat kuasa, melainkan sarana pelayanan. Melayani bukan karena wajib, tetapi karena cinta yang tumbuh dari iman.

Ketiganya berpadu dalam semboyan yang menjadi denyut nadi pendidikan Xaverius: “We grow strong to serve with love.” Kita bertumbuh kuat bukan untuk menguasai, tetapi agar semakin mampu melayani dengan kasih.

Setiap Hari Adalah Hari Pahlawan

Hari Pahlawan bukan sekadar peringatan sejarah, tetapi ajakan spiritual dan moral untuk menyalakan kembali semangat pengabdian. Setiap guru yang sabar membimbing siswanya, setiap kepala sekolah yang setia memikul tanggung jawab, setiap tenaga kependidikan yang bekerja dalam diam, setiap orang tua yang menanamkan nilai, dan setiap siswa yang berjuang menjadi pribadi beriman serta berilmu, mereka semua adalah pahlawan masa kini.

Menjadi pahlawan di zaman ini tidak selalu berarti berkorban nyawa, tetapi berani hidup dengan nilai yang benar di tengah dunia yang mudah goyah. Kepahlawanan bukan sekadar tindakan besar, tetapi kesetiaan kecil yang dijalani dengan cinta dan kejujuran setiap hari.

Refleksi Penutup

“Pahlawan sejati tidak lahir dari perang, melainkan dari kesetiaan pada nilai yang memerdekakan manusia.”

Dalam spirit SHARe dan semboyan “We grow strong to serve with love”, setiap insan Xaverius dipanggil untuk menjadi pahlawan yang berakar pada iman, berbuah dalam kasih, dan berwujud dalam pelayanan.

Semoga semangat kepahlawanan tidak berhenti pada tanggal 10 November, tetapi terus hidup dalam setiap langkah, setiap senyum, dan setiap tindakan kasih yang kita persembahkan bagi sesama.***

Agenda

15
Jul 2025
waktu : 07:00
Agenda telah lewat
20
Jan 2025
waktu :
Agenda telah lewat
16
Nov 2024
waktu : 18:00
Agenda telah lewat