Bapak Herman Sunu: Kriteria Penting Kompetensi yang Diujikan

DI ruang pertemuan (lantai 3) SMA Xaverius 1 Palembang berlangsung rapat guru terbatas. Dibilang terbatas karena guru yang diundang dan mengikuti rapat hanya bapak dan ibu guru yang mengajar kelas XII MIPA atau IPS.

Rapat (Jumat, 27 Januari 2023) dengan agenda utama persiapan ujian bagi siswa-siswi kelas XII sekaligus latihan pembuatan instrumen ujian. Peserta rapat mengikuti dengan antusias agenda rapat tersebut sejak pkl 11.30 – 14.00 wib.

Terkait ujian, ditetapkan hari-hari penting pelaksanaan ujian yakni

• TO (Senin-Selasa, 13-21 Februari 2023)
• PAT (Senin-Selasa, 13-21 Maret 2023)
• USP (Jumat – Jumat, 24-31 Maret 2023)

Faktor penyebab

Sesi kedua, Bapak Herman Sunu memberikan pelatihan bagi para rekan guru berkaitan dengan pelatihan pembuatan instrumen ujian.

Di awal pelatihan guru ekonomi ini memaparkan dua faktor penyebab ketidakberhasilan ujian bagi peserta didik yakni faktor internal dan eksternal. Secara internal siswa kurang berhasil karena misalnya tidak belajar, sumber belajar kurang memadai, kondisi fisik kurang sehat dan faktor psikologis (emosi, mental dan perilaku yang kurang mendukung).

Secara eksternal, faktor eksternal penyebab ketidakberhasilan siswa antara lain kondisi lingkungan yang bising, gaduh; kondisi ruang dan peralatan yang kurang memadai serta konstruksi tes (butir soal, materi yang diujikan) yang kurang tepat.

Kriteria

Sebelum secara mendalam dan serius mengetengahkan tentang instrumen penilaian, pak Herman menginformasikan kepada rekan gurunya konsep dasar kriteria kompetensi atau materi penting yang diujikan yakni

• Urgensi: KD/TP/CP/ indikator soal atau materi secara teoritis mutlak dikuasai siswa.
• Kontinuitas: KD/TP/CP/ indikator soal atau materi lanjutan yang merupakan. pendalaman dari KD/TP/CP/ indikator soal atau materi sebelumnya.
• Relevansi: ada keterkaitan dengan mata pelajaran atau bidang lain.
• Keterpakaian: memiliki nilai terapan tinggi dalam kehidupan sehari-hari.

Paparan dan informasi yang disampaikan oleh Pak Herman sangat membantu bagi para guru. Dengan demikian, akhirnya para guru memiliki perspektif yang sama akan instrumen penilaian.*** (Ignas)

Baca juga: Bapak Herman Sunu: Tiga Jalur Pendidikan Karakter