
BAGI warga sekolah (guru-karyawan-peserta didik beragama Katolik) yang mendapat tugas tambahan di Gereja adalah hal biasa. Lantaran biasa dilakukan sejak dulu.
Kerasulan
Tugas tambahan itu sebagai bentuk pelayanan. Pelayanan yang dilakukan dengan sungguh, tulus-iklhas sebagai bentuk karya kerasulan yang pantas dilanjutkan. Di sinilah wadah bagi umat Katolik dalam tugas panggilan-perutusannya.
Tidak sedikit guru yang membantu mengajar di gereja sebagai pendamping katekumen, persiapan komuni pertama, pelajaran krisma, dan sebagainya.
Berpartisipasi
Ada juga guru-karyawan membantu kegiatan pelayanan karitatif. Ada yang menyiapkan materi pertemuan umat di lingkungan atau wilayah. Ada yang mengkoordinir kelompok koor dan lektor serta petugas tata laksana, atau bahkan masuk dalam kelompok prodiakon.
Untuk kalangan siswa-siswi (peserta didik), tidak sedikit mau berkecimpung di kelompok organis, paduan suara, misdinar (putra-putri altar), pendamping bagi adik-adik sekolah Minggu. Semua ingin aktif. Semua mau peduli dan berpartisipasi.
Tugas koor
Salah satu tugas pelayanan yang diterima SMA Xaverius 1 Bangau (Minggu, 27/2/2022) sebagai petugas koor misa di gereja Hati Kudus, Palembang.
Selama pandemi covid-19 ini, misa atau kegiatan gerejawi lainnya sungguh dibatasi baik dari segi jumlah peserta dan lamanya aktivitas itu dilaksanakan.
Angelica Civitadei Stivo (XI IPS 1) yang selalu mendapat kepercayaan sebagai organis mengaku latihan koor bersama selama 3 kali. Lagu-lagu yang dilatih dan dipersembahkan dalam perayaan ekaristi antara 5-6 lagu.
Sambil bernyanyi
Tidak ada kendala yang berarti, namun kadang yang dihadapi saat latihan dan pelakasanaan tugas koor adalah sedikit kesulitan bernyanyi karena menggunakan masker, aku Civi sapaan sehari-hari Angelica.

Bagi Civi, kesan saat bertugas “sangat baik karena dapat meningkatkan kemampuan Civi dalam multitasking. Karena Civi bermain orgen sambil bernyanyi. Jadi bisa dibilang mengeluarkan suara sambil menggerakan jari-jari pada kedua tangan serta kaki untuk pedal organ”.
Semoga covid-19 cepat berlalu. Dengan demikian dapat melibatkan lebih banyak partisipan dalam koor dan kegiatan latihan pun bisa lebih intensif dan efektif, harap Civi.*** (Ignas Iwan Waning)