MENJADI tim Cerdas Cermat Rohani (CCR) tingkat Remaja untuk Pesparani II Kupang 2022 melalui jalan panjang dan berliku. Tahapan seleksi dan mengikuti aneka uji coba sehingga menjadi peserta pesparani khusus bidang CCR yang semakin berkualitas.
Mewakili Propinsi Sumatera Selatan, tim CCR remaja: Wenseslaus Christo Waning (Siswa Kelas X.6 SMA Xaverius 1 Palembang); Karyn Susanto (Siswi Kelas X.7 SMA Xaverius 1 Palembang); dan Viollen Terry (Siswi Kelas 9 SMP Xaverius Maria Palembang). Ketiga peserta CCR ini dilatih oleh Ibu Launa Laura, S.Ag dan Bapak Arsito Simanullang, S.Ag.
35 orang
Rombongan kontingen Sumatera Selatan yang berjumlah 35 orang (panitia, pelatih dan peserta) tiba di kota Kupang pada Kamis pagi, 27 Oktober 2022. Kontingen yang diketuai oleh Bapak Alphonsus Supardi, MM kembali dan tiba di Palembang pada Rabu, 2 Novermber 2022.
Berikut penuturan pengalaman dari Christo, Karyn, dan Viollen.
“Wejangan dan anjuran-anjuran yang harus dipatuhi oleh peserta”. Wejangan itu selalu datang dari pelatih agar memberikan hasil yang maksimal. Inilah pengalaman yang berkesan selama persiapan atau latihan CCR, tulis Viollen.
Gua Kristal
Selama seminggu di kota Kupang, salah satu pengalaman yang berkesan menurut Karyn “kami mendatangi Gua Kristal yang dari luar tampak menyeramkan namun pada saat di dalam gua tersebut sangatlah indah dan sungguh menyenangkan”.
Karyn melanjutkan menuju keindahan gua tersebut bukan tanpa rintangan dan kesulitan. “Bahkan untuk melihat keindahannya pun membutuhkan perjuangan namun semuanya terbayarkan”, kata Karyn.
Bagi mereka bertiga, pengalaman yang sangat berkesan menjelang lomba dan setelah lomba. Sebelum lomba Sabtu (29/10), saya merasa biasa saja namun terasa sangat mengantuk, lapar, lesu karena malamnya tidur sedikit larut malam (10.00 WITA) dan paginya (05.30 WITA) dibangunkan untuk mengikuti perayaan Ekaristi.
Kemudian dilanjutkan sarapan pagi dan harus pergi ke vanue lomba untuk mengetes panggung dan bel. Namun ternyata karena kami zona 8 (zona terakhir) maka tes panggung akan di lakukan siang hari.
Kurang fokus
Di vanue lomba, kami tidak hanya akan mengetes bel, namun juga melihat peserta yang akan berlomba pada zona 1 supaya kami dapat menganalisis soal-soal yang diberikan. Ternyata redaksi-tim juri banyak melakukan perubahan, revisi rumusan butir soal. Atas dasar hal itu maka kami kembali ke hotel untuk menghapal ulang terutama bagian melengkapi ayat-ayat Kitab Suci.
Pada siang harinya (sekitar pkl 14.00 WITA) kami kembali lagi ke venue untuk lomba. Kadang agak lelah dan inilah salah satu penyebab kami kurang fokus saat lomba berlangsung.
Kami menjawab dengan sempurna soal-soal wajib. Kami mendapat nilai 1000 dari 10 soal yang diberikan. Namun kami kewalahan dalam menjawab soal-soal rebutan. Soal-soal rebutan bukannya kami tidak bisa menjawab tapi kami terlambat memencet bel. Tim lawan selalu lebih awal memencet bel. Sebab di babak rebutan berlaku asas, siapa cepat dia dapat.
Setelah lomba, kami turun panggung dengan menangis karena kami mengalami kekalahan ketika melawan mantan Champions CCR tahun lalu.
Tim telah melakukan yang terbaik bagi kontingen dan telah berusaha secara maksimal. Hasil yang didapat yakni meraih medali bronze, perunggu.
Juri profesional
Ketua Kontingen Sumatera Selatan, Bapak Al Supardi, MM dari Kupang menginformasikan “Selamat malam semua.. kami dari Kupang NTT, menyampaikan hasil keikutsertaan Provinsi Sumsel dalam Pesparani II Kupang.
Itulah hasil usaha maksimal yang diperoleh. Kita semua sudah tampil baik, tapi ternyata ada yang lebih baik berdasarkan penilaian para juri yang profesional.
Kita jadikan bahan pembelajaran kedepan. Terima kasih atas dukungan dan bantuan dari Bapa Uskup, para imam, bapak ibu para donatur. Mohon maaf kontingen dari Sumsel belum berhasil memberikan prestasi yang terbaik”, tulis Bapak Al Supardi.
Belum maksimal
Dr Hendro Setiawan, MM selaku Ketua LP3KD (Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Daerah) Sumsel yang semula rencana ikut ke Kupang namun karena ada hal yang tidak kalah pentingnya untuk ditinggalkan menulis di grup wa: “Dulu Pesparani 1 Ambon dapat 2 emas dari paduan suara anak dan dewasa. Yang lain silver dan bronze.
Pesparani II di Kupang, NTT ini karena keterbatasan dana, kita sama sekali tidak kirim paduan suara. Hanya kirim nomor perorangan. 2 emas dari mazmur anak dan omk. Mohon maaf blm maksimal. Terimakasih atas dukungan semua”.
Kontingen Provinsi Sumatera Selatan Pesparani II di Kupang mengikuti lomba:
- Mazmur anak
- Mazmur remaja
- Mazmur orang muda Katolik (OMK)
- Mazmur dewasa
- Bertutur Kitab Suci
- Cerdas Cermat Anak
- Cerdas Cermat Remaja
Salut
Luar biasa. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memperlancar segala persiapan dan pelaksanaan pesparani, kontingen dari Sumsel.
Semuanya, panitia, pelatih dan peserta lomba telah menyiapkan dan melaksanakan dengan baik dan maksimal. Salut, dan salut.*** Ignas
Dibaca 32x