Emas yang Tak Sekadar Skor: Kisah Tim Basket Palembang di PORPROV XV 2025

Nicholas Jordany dan kawan-kawan menulis kisah manis dari lapangan Musi Banyuasin.

Suara peluit tipis di udara Musi Banyuasin pertengahan Oktober itu menjadi awal dari perjalanan emas tim basket putra Palembang. Lima siswa SMA Xaverius 1 Palembang, Nicholas Jordany (XI A2.2), Tyas Uziel Ginting (XII A2.2), Giovenco Jordan (XII A3.2), Axelle Pratama T (X.10), dan Marvell Stevanus (XII A2.2), menjadi bagian dari tim yang mengharumkan nama Palembang di ajang Pekan Olahraga Provinsi (PORPROV) Sumatera Selatan ke-XV tahun 2025.

Mereka berangkat dari Palembang pada 12 Oktober, berlaga mulai 15 Oktober, dan pulang dengan kepala tegak tinggi pada 20 Oktober, membawa medali emas, sekaligus kisah yang tak akan terlupakan.

Panas Sejak Peluit Pertama

Bagi Nicholas, bermain di ajang sebesar PORPROV bukan sekadar pengalaman olahraga, tetapi juga bentuk syukur dan kebanggaan.

“Saya merasa bangga bisa membawa nama Palembang dan secara tidak langsung juga nama sekolah. Apalagi Tuhan izinkan saya meraih medali emas di ajang ini,” ujar Nicholas tersenyum.

Tim Palembang tampil dominan sejak babak penyisihan. Lawan-lawan seperti OKI dan Musi Rawas harus rela tertinggal jauh sejak awal pertandingan.

“Kami terbiasa langsung panas sejak peluit pertama. Rahasianya? Kerja sama tim dan mengikuti instruksi pelatih. Pelatih selalu bilang, respect terhadap lawan artinya bermain sungguh-sungguh dan menjauhkan skor sejak awal,” lanjutnya.

Semifinal Panas, Final Tanpa Gentar

Perjalanan menuju podium tertinggi tak datang begitu saja. Semifinal melawan Muara Enim sempat menjadi ujian bagi kekompakan tim.

“Muara Enim tim yang bagus dan kompak,” kata Giovenco Jordan, sang shooter andalan. “Tapi kami sudah siap mental dan tak mau kalah semangat. Cuma ya, aku ingin latihan lebih keras lagi buat tembakan tiga poin, kemarin itu banyak yang meleset,” tambahnya.

Di final melawan tuan rumah Muba, tim Palembang tampil tanpa beban, menikmati setiap detik permainan, dan akhirnya memastikan kemenangan dengan selisih poin meyakinkan.

Pelajaran dari yang Termuda

Bagi Axelle Pratama, siswa kelas X yang menjadi pemain termuda di skuad, pengalaman ini seperti mimpi yang jadi nyata.

“Awalnya gugup banget main bareng kakak-kakak kelas, tapi mereka selalu bantu dan kasih semangat,” tuturnya. “Yang paling aku pelajari dari PORPROV ini itu kerja sama dan mental kuat. Kadang situasi nggak sesuai harapan, tapi kalau satu tim saling dukung, kita tetap semangat sampai akhir.”

Kalimat sederhana, tapi mencerminkan nilai sejati dari olahraga: kekuatan kebersamaan.

Lebih dari Sekadar Medali

Marvell Stevanus, salah satu pemain senior, menatap kemenangan ini dengan perasaan campur aduk.

“Kami semua dari awal punya visi yang sama: mempertahankan emas yang sudah diraih Palembang sejak 2010. Jadi mainnya penuh semangat,” jelasnya.

“Ini jadi tahun terakhir saya bawa nama Palembang di PORPROV. Kemenangan ini bukan cuma soal skor, tapi juga tentang momen-momen kebersamaan, dari latihan, tidur di penginapan bareng, sampai makan dan bercanda tiap malam. Itu yang paling ngangenin.”

Lebih dari Emas

Apa yang dibawa pulang tim ini bukan sekadar piala dan medali. Mereka pulang dengan rasa percaya diri, persahabatan, dan nilai sportivitas yang tumbuh dari setiap pantulan bola di lantai kayu lapangan Muba.

PORPROV 2025 menjadi bukti bahwa prestasi lahir dari kerja sama dan hormat kepada lawan, bukan sekadar teknik dan strategi.

Dan bagi Nicholas serta rekan-rekannya dari SMA Xaverius 1 Palembang, kemenangan ini adalah pengingat bahwa emas sejati bukan hanya yang menggantung di leher, tapi yang menyala di hati setiap pemain yang telah memberi segalanya di lapangan.*** (Ignas)