
GURU yang beragama Katolik era dulu sebagai ujung tombak kerasulan Gereja. Mereka, pagi mengajar di sekolah, sore atau malam para guru mengajar para katekumen di paroki, kata Mgr Harun Yuwono.
“Saya senang, bisa berkenalan dan ikut berdinamika”, kata Mgr Yuwono kepada 12 guru (perwakilan MPK, Paguyuban dan Tim Kerja) KAPal.
Kualitas
Yayasan-yayasan sekolah Katolik terus berupaya untuk pemberdayaan SDM yang berkualitas dan menciptakan kesejahteraan para guru dan pegawainya. Maka sebaiknya, pihak yayasan perlu studi banding ke keuskupan lain bagaimana cara mengelola keuangan untuk kesejahteraan pegawainya. Harapannya penghasilan para guru kita tidak tertinggal jauh dari intansi atau lembaga lainnya.
Hal itu merupakan beberapa tanggapan Uskup Keuskupan Agung Palembang, Mgr Yohanes Harun Yuwono atas sharing, dialog dengan para Pengurus Majelis Pendidikan Katolik Keuskupan Agung Palembang (MPK KAPal), Pengurus Paguyuban Guru dan Karyawan Sekolah-sekolah Katolik (PGK) kota Palembang yang kini telah mencapai seribuan anggotanya, Pengurus Tim Kerja Kepramukaan (TKK KAPal), dan perwakilan Pengurus Tim Kerja Pembina OSIS.
Perjalanan dialog (sowan) cukup lancar. Mgr Yuwono sangat tenang mendengarkan uneg-uneg, pengalaman dari perwakilan masing-masing pengurus majelis, paguyuban, dan tim kerja sekaligus memberikan tanggapan atau masukan selama lebih kurang 90 menit di ruang pertemuan lantai 2 Keuskupan Agung Palembang, sepekan lalu, Rabu sore (16/2/2022).
Moralitas
Hal lain yang menjadi fokus perhatian Mgr Yuwono tentang iman dan moral. “Sekolah Katolik harus mengandalkan iman dan moral. Ini serius!”, tegasnya.
Pastikan di sekolah atau lembaga Katolik adanya pencegahan terhadap kasus pelecehan atau kekerasan seksual. Bagi Mgr Yuwono tidak ada ampun dan tidak ada di Yayasan Sekolah Katolik kasus-kasus pelanggaran moral tersebut. Saya tidak mentolerir, tegasnya.
Untuk itu Mgr Yuwono sangat mendukung rencana MPK KAPal untuk membentuk tim kerja pencegahan pelanggaran kekerasan seksual di masing-masing unit sekolah.
Kepemimpinan
Tentang kaderisasi dan kepemimpinan orang muda, OSIS tidak luput dari perhatian Mgr Yuwono. OSIS merupakan wadah kaderisasi calon pemimpin masa depan.
Latihan kepemimpinan dasar, kaderisasi bagi remaja dan orang muda di sekolah Katolik hendaknya lebih serius diperhatikan, harap Mgr Yuwono.** (Ignas Iwan Waning)
