MEMASUKI jejang SMA, para peserta didik diberi pilihan: masuk jurusan IPS atau MIPA. Hal ini tentu sejalan dengan memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah.
Awal ketertarikan
Sheila Calysta Wiryanata Putri mengatakan “alasan saya memilih jurusan IPA karena sejak awal saya memiliki ketertarikan dan rasa ingin tahu mengenai pengetahuan alam khususnya mengenai mahluk hidup seperti manusia, hewan, dan tumbuhan”, tulis siswi kelas XII MIPA 6 SMA Xaverius 1 Palembang.
Pemilihan jurusan IPA bagi Sheila kelahiran Palembang 2 September 2004 ini karena “saya memiliki cita-cita menjadi seorang dokter yang mana saya harus memilih jurusan IPA untuk memenuhi cita-cita saya”, tegasnya.
Setelah mempelajari jurusan ini “awalnya saya merasa agak terkejut dan kesulitan namun pada akhirnya saya bersyukur telah memilih jurusan IPA yang mempelajari banyak hal untuk memenuhi rasa ingin tahu saya”, aku Sheila sebagai pengalaman yang baik.
Meleset dari cita awal
Stevani Angelique Gracia mengatakan hal yang mirip. Stevani memilih jurusan IPA (MIPA), “karena saya bercita-cita menjadi seorang dokter atau seorang farmasi pada awalnya”, tulisnya.
Namun, dalam perjalanan waktu, Stevani sangat tertarik mempelajari akuntansi. Oleh karena itu, pada saat terdapat beasiswa yang berhubungan dengan akuntansi, saya anggap itu sebagai salah satu “coba-coba” yang mungkin bisa menjadi jalan yang terbaik bagi Vani. “Puji Tuhan, saya lolos”, tulis Vani, siswi kelas XII MIPA 5 SMA Xaverius 1 Palembang.
“Saya memilih jurusan MIPA, karena dipengaruhi oleh cita-cita awal saya yakni menjadi seorang dokter” tulis Stevani yang lahir di Palembang pada 18 November 2004.*** (Ignas Iwan Waning)
