Menari dengan Hati: Cerita Carolyn dan Novi, Anggota Ekskul Tari SMA Xaverius 1

Tulisan ini merupakan hasil wawancara dengan dua anggota ekskul tari di SMA Xaverius 1 Palembang: Carolyn Harenta Putri (kelas XI MIPA 4) dan Novian Virya (kelas XI IPS 3). Kami menggali dua hal penting dari mereka: awal ketertarikan terhadap dunia tari dan motivasi bergabung dalam ekskul ini.

Awal Ketertarikan: Dari Layar TV hingga Panggung Sekolah

Carolyn mulai mencintai dunia tari sejak duduk di bangku SD kelas 4.

“Saya suka melihat gerakan-gerakan tari yang menurut saya sangat keren. Dari sanalah rasa ketertarikan itu tumbuh,” ungkap Carolyn.

Sementara Novi bahkan sudah jatuh cinta pada seni tari sejak kecil. Ia banyak terinspirasi dari acara televisi, majalah, serta penampilan para penari profesional, baik dari dalam maupun luar negeri.

“Saya suka melihat bagaimana penari tampil begitu anggun di atas panggung—mulai dari gerakannya, busana adat yang dipakai, hingga riasan wajahnya. Tarian favorit saya adalah tarian dari Jawa dan Bali karena menonjolkan keluwesan dan kelentikan,” jelas Novi.

Motivasi: Tari adalah Ekspresi Diri

Bagi Carolyn, mengikuti ekskul tari bukan sekadar hobi, melainkan komitmen dan konsistensi sejak kecil. Ia sudah sering tampil di acara-acara penting dan berbagai lomba saat SD. Kecintaan itulah yang membawanya kembali menari di SMA setelah sempat vakum karena pandemi.

“Waktu SMA ini adalah pertama kalinya saya tampil lagi di panggung setelah beberapa tahun. Rasanya campur aduk, tapi saya sangat senang bisa kembali tampil,” katanya dengan semangat.

Novi pun punya kisah yang serupa. Ekskul tari pertamanya diikuti sejak kelas 5 SD, dan terus berlanjut hingga kini. Ia menekankan bahwa menari adalah proses—perlu belajar dari dasar dan terus berkembang lewat latihan.

“Di awal ikut ekskul, saya banyak belajar gerakan-gerakan dasar yang sangat berguna sampai sekarang. Setiap latihan membantu saya makin percaya diri. Dulu sempat grogi di atas panggung, tapi sekarang sudah jauh lebih berani,” tutur Novi sambil tersenyum.

Menari adalah Cinta, Bukan Sekadar Gerak

Dari Carolyn dan Novi kita belajar bahwa menari bukan hanya tentang langkah yang indah, tetapi tentang kecintaan, dedikasi, dan keberanian untuk mengekspresikan diri. Semoga semangat mereka bisa menginspirasi lebih banyak siswa untuk menemukan dan menekuni talenta masing-masing.*** (Ignas)