OLEH: Valencia Liawanto | Kelas XI A2.3
Tanggal 28 Juli 2024, guru piano saya memberi tahu bahwa terdapat lomba piano bernama “Euroasia Malaysia Piano Competition 2024”, dimana lomba ini dibuka untuk seluruh kalangan di benua Eropa dan Asia.
Saya merasa sangat tetarik dan ingin berpartisipasi dalam ajang lomba tersebut. Namun di sisi lain saya takut dan meragukan kemampuan bermain pianoku. Saya harus berlomba melawan orang orang yang luar biasa dari berbagai negara.
Berani dan berusaha
Saya pun membicarakan hal ini kepada kedua orang tua saya. Kedua orang tua saya sangat mendukung dan mendorong saya untuk mengikuti lomba tersebut. Salah satu kalimat dari kedua orang tua saya yang sangat membekas adalah “menang ataupun kalah itu biasa dalam sebuah perlombaan, yang penting kamu sudah berani dan berusaha.” Kata-kata itu membuat hati saya teguh untuk mengikuti perlombaan.
Perlombaan itu terbagi menjadi 2 tahap. Tahap pertama yaitu penyisihan. Saya mengikuti tahap penyisihan secara online, yaitu saya mengirimkan video bermain piano pada link pendaftaran.
Saya memainkan lagu “Rachmaninoff: Moment Musical in Db”. Saya sangat menyukai lagu itu karena setiap melodinya bermakna dan menyentuh hati. Namun, penghayatan dari lagu tersebut sangatlah sulit hingga saya harus berlatih keras. Setiap malam pukul 19:00 WIB, saya harus pergi ke tempat les piano dan berlatih minimal 1-2 jam. Jadwal ini sedikit mengorbankan waktu belajar saya dan waktu mengerjakan tugas sekolah.
Terkadang, saya merasa sangat lelah dan mengantuk saat latihan piano. Namun, saya selalu ingat tekad untuk memenangkan perlombaan ini.
Pada tanggal 6 September 2024, saya mengambil video bermain piano untuk dikirimkan kepada juri. Saya mengambil video hanya 3 kali karena telah merasa cukup puas dan maksimal. Saya pun langsung mengirimkan video tersebut. Dari tanggal 6 September hingga hari pengumuman, saya terus berdoa kepada Tuhan agar usaha yang saya berikan dapat membuahkan hasil yang baik.
Berkumpul di Meja Makan
Hari pengumuman pun tiba. Tanggal 12 Oktober 2024, saya dan keluarga berkumpul di meja makan untuk melihat hasil pengumuman saya. Saya pada awalnya takut dan gugup hingga tidak ingin melihat hasilnya.
Saat membuka link pengumuman, saya melihat hanya 4 orang yang mendapatkan Gold Prize dari Indonesia pada kategori saya. Saat saya melihat lebih teliti. ternyata nama saya juga terdapat pada “Gold Prize”, yang berarti saya mendapatkan penghargaan gold dan berhak lanjut ke babak berikutnya, yaitu tahap Final di Malaysia. Orang tua, saudara, dan tentunya saya sangat senang, bersyukur, dan berbahagia.
Berlatih lebih keras
Sejak pengumuman itu, saya berlatih dengan lebih keras karena tentu peserta di babak final akan jauh lebih menantang.
Setiap harinya saya duduk dan berlatih piano setidaknya 3 jam, meskipun terkadang tangan saya sakit dan tubuh saya lelah. Dalam proses latihan, tidak jarang permainan saya buruk dan tidak stabil. Tidak jarang juga saya mengulangi kesalahan yang sama berkali-kali. 1 Minggu sebelum tanggal pelaksanaan final, saya berlatih dari pulang sekolah (jam 15:00 WIB) hingga malam (jam 20:00 WIB).
Tepat pada hari ulang tahun saya, yaitu 22 November 2024, saya, mama saya, dan beberapa keluarga pergi ke Malaysia. Kami pergi dari Palembang pukul 05:30 WIB, kemudian transit terlebih dahulu di Batam. Kami sampai di Malaysia pada pukul 15:00 WIB.
Pada hari itu, saya sedang mengalami flu berat karena udara pagi yang sangat dingin. Saya cukup panik karena takut flu tersebut mengganggu performa bermain saya.
Merayakan ulang tahun
Saat sampai di Malaysia, saya dan keluarga pergi ke mall untuk makan bersama dan merayakan ulang tahun saya. Sepupu saya membelikan saya kue dan keluarga saya memberikan sangat banyak kado.
Saya sangat senang, namun juga sedih karena tidak bisa merayakan ulang tahun bersama saudara dan papa saya yang tetap di Palembang. Setelah makan dan sedikit berbelanja, saya dan keluarga segera pulang ke hotel agar menjaga tubuh saya terap fit untuk tampil keesokan harinya.
Lebih percaya diri
23 November 2024, tanggal yang selama ini dinanti nantikan tiba. Saya bangun pagi untuk sarapan, kemudian pergi ke studio piano untuk menyewa piano selama 1 jam. Dalam 1 jam itu, saya melakukan pemanasan otot tangan dan berlatih beberapa kali. Saya merasa cukup percaya diri karena permainan saya cukup baik saat latihan. Saya pulang ke hotel untuk mengganti baju dan bersiap pergi lomba.
Sesampai di Sunway University yaitu tempat berlomba, jujur saya tiba-tiba merasa takut dan pesimis dikarenakan melihat orang-orang dari berbagai negara yang terlihat sangat profesional dan percaya diri.
Sekitar jam 15:00 WIB, saya memasuki theatre Sunway University yang sangat besar dan dingin. Saya merupakan peserta terakhir dari ketegori saya, dan hal ini membuat saya lebih panik. Saya menyaksikan penampilan dari teman-teman yang sangatlah bagus dan menarik. Saya merasa saya kalah dari mereka, bahkan sebelum saya tampil.
Sangat tenang
Dari kejauhan, mama saya dan sepupu saya menyemangati saya sehingga rasa takut sedikit berkurang. Saat giliran saya tiba, saya melangkahkan kaki naik ke atas panggung dan memberikan salam kepada juri dengan tersenyum lebar. Saya duduk di kursi dan mulai menekan note pertama. Dari awal hingga pertengahan lagu, saya sangat enjoy dan tenang.
Saya sangat menghayati lagu yang saya mainkan dengan ekspresif dan penuh makna. Namun, pada pertengahan lagu, tangan saya terpeleset dan tertekan notes yang seharusnya tidak saya tekan. Meskipun demikian, saya tetap memainkan lagu hingga akhir dengan penuh penghayatan dan diakhiri kembali dengan salam.
Saat selesai bermain, saya merasa cukup takut karena terdapat sedikit kesalahan saat bermain. Meskipun hanya sedikit, saya merasa hal tersebut sangat berpengaruh pada penilaian juri. Saya terus berdoa kepada Tuhan. Pada saat melihat komentar dari juri, juri mengatakan bahwa permainan saya sangat bagus, tenang, penuh penghayatan, dan juri menikmatinya. Meskipun melihat komen yang bagus itu, saya tetap tidak percaya diri.
Jalan keberhasilan
Saat pengumuman, saya tidak menyangka jika saya dapat memenangkan juara 3. Perjuangan saya tidaklah sia-sia.
Mama saya dan seluruh keluarga saya sangat bangga terhadap saya. Saya yakin bahwa kemenangan saya tidak terlepas dari dukungan dan doa dari seluruh keluarga saya, guru, dan teman-teman, serta tentunya berkat Tuhan.
Bagi saya, kemenangan ini menjadi salah satu jalan keberhasilan saya. Saya pulang dari Malaysia dengan membawa piala, medali, dan sertifikat.
Ketika sampai di Palembang, teman-teman, guru, serta keluarga mengucapkan selamat atas kemenangan saya. Sungguh pengalaman yang luar biasa!
Salut dan apresiasi yang tinggi buat Valen. Tekun dan sungguh-sungguh dalam latihan serta persiapan telah memberikan hasil yang maksimal. Semoga pengalaman Valen yang luar biasa ini memberikan motivasi dan daya juang bagi banyak orang.*** (Editor: Ignas)