Carolus Heru Novianto: Guru yang Dipanggil oleh Hati

NAMA saya Carolus Heru Novianto, biasa dipanggil Pak Heru. Saya lahir di Lahat, 4 November 1994. Keseharian saya cukup sederhana, saya suka mendengarkan musik dan touring, dua hal yang memberi saya semangat sekaligus ruang untuk merenung dan bersyukur.

Sejak kecil, saya tumbuh dalam keluarga guru. Ibu saya adalah seorang pendidik, dan dari beliau saya mengenal dunia pendidikan. Awalnya, saya justru bercita-cita menjadi seorang Romo. Saat SMA, cita-cita itu beralih menjadi Bruder. Saya sempat menjalaninya, meski hanya enam bulan. Meski singkat, masa itu sangat berarti bagi perjalanan batin saya.

Usai meninggalkan panggilan menjadi Bruder, saya menjalani kehidupan biasa. Namun panggilan untuk melayani kembali muncul, bukan sebagai rohaniwan, tetapi sebagai pendidik. Saya pun memutuskan kuliah di Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, jurusan Pendidikan Agama Katolik. Puji Tuhan, saya lulus tahun 2021 dan melihat senyum bangga orang tua saya.

Langkah awal saya sebagai guru dimulai pada Maret 2021, ketika saya diterima di SD Santo Leo 3 Cikarang. Mengajar anak-anak SD adalah pengalaman yang menyenangkan sekaligus melatih kesabaran. Sayangnya, pada Maret 2023 kontrak saya tidak diperpanjang, di saat istri saya sedang hamil tua. Masa itu cukup berat, namun saya percaya bahwa kasih Tuhan tidak pernah meninggalkan.

Dua hari setelah anak saya lahir, saya menerima panggilan kerja dari SMA Santo Yoseph Harvest, Cileungsi. Saya mengajar unit SMA dan sangat menikmati proses pembelajaran di sana. Saya merasa cocok dengan pola pikir anak-anak SMA yang mulai matang dan mampu menerima arahan dengan cepat.

Pada akhir tahun 2024, saya memutuskan untuk pindah ke Palembang karena istri saya mendapat penugasan di sana. Dan di sinilah saya sekarang, sebagai guru PKn kelas XI di SMA Xaverius 1 Palembang.

Kesan pertama saya di sekolah ini sungguh menyenangkan. Bangga rasanya bisa berkarya di sekolah swasta favorit yang juga berdampingan dengan seminari, tempat yang dulu pernah menjadi impian saya. Saya merasa seperti pulang ke “akar” panggilan saya.

Harapan saya sederhana. Dalam jangka pendek, semoga saya bisa berkarya dan mendapat penghasilan tetap. Dalam jangka panjang, saya ingin melihat karier saya berkembang dan memiliki rumah dari hasil kerja saya di sekolah ini. Sebab, hingga kini, saya belum memiliki tempat tinggal yang tetap.

Bagi saya, menjadi guru bukan sekadar pekerjaan, ini adalah cara saya menjawab panggilan hidup. Dan di SMA Xaverius 1 Palembang, saya siap melangkah, belajar, dan bertumbuh bersama.*** (Ignas)