Menembus Batas, Menggapai Mimpi: Perjalanan Stanley ke Negeri Kanguru

Pagi ini (Selasa, 11/11/2025) di SMA Xaverius 1 Palembang itu terasa seperti biasa: ramai, ceria, dan penuh semangat. Namun di tengah rutinitas itu, ada satu siswa yang diam-diam sedang menyiapkan langkah besar dalam hidupnya. Ia adalah Stanley Nathan Donargy, siswa kelas XIIA.1.1.2, yang sebentar lagi akan melanjutkan studi ke salah satu universitas ternama di Australia, University of New South Wales (UNSW).

Di balik senyum tenangnya, tersimpan tekad kuat yang telah lama tumbuh. “Saya termotivasi karena nasihat dari papa,” ujar Stanley dengan nada mantap. “Beliau bilang, di Australia kompetitornya tidak sebanyak di Indonesia, peluang kerja dan gajinya juga lebih besar. Dari situ saya berpikir bahwa Australia bisa jadi tempat yang ideal untuk berkembang dan membangun masa depan yang lebih baik.”

Bagi Stanley, keputusan itu bukan sekadar soal pendidikan, tapi juga tentang pembuktian diri, bahwa ia mampu mandiri dan sukses di luar negeri.

Ketertarikannya pada dunia komputer sudah muncul sejak kecil. Game, software, bahkan cara kerja teknologi menjadi hal yang selalu mengundang rasa ingin tahunya. Tak heran bila ia memilih jurusan Computer Science di UNSW. “Saya ingin menjadi bagian dari dunia teknologi yang terus berkembang. Siapa tahu, suatu hari saya bisa menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi banyak orang,” tuturnya.

Namun, impian besar selalu datang dengan pengorbanan. Ketika ditanya apa yang paling ia rindukan nanti, Stanley terdiam sejenak. “Keluarga, teman, dan sekolah. Semua hal sederhana, bercanda di kelas, makan siang bareng, atau kumpul keluarga di rumah, akan terasa berbeda nanti,” ucapnya. Tapi ia tahu, kerinduan itu bukan beban, melainkan bahan bakar semangat untuk terus maju.

Berada di negara baru tentu bukan hal mudah. Stanley sadar bahwa kemandirian adalah kunci. Ia berencana belajar hidup hemat, mengatur keuangan, dan beradaptasi dengan budaya Australia. “Saya ingin cepat menyesuaikan diri, supaya tidak merasa terasing. Di sana, saya benar-benar harus mengandalkan diri sendiri,” katanya penuh kesadaran.

Ketika membayangkan masa depan, Stanley tak hanya berpikir tentang karier, tapi juga tentang pesan untuk teman-temannya di tanah air. “Terus semangat dan jangan berhenti berjuang. Setiap orang punya waktunya masing-masing untuk berhasil. Jangan bandingkan perjalananmu dengan orang lain, tapi fokuslah pada tujuanmu sendiri,” pesannya.

Perjalanan Stanley adalah kisah tentang keberanian melangkah keluar dari zona nyaman, tentang seorang anak muda yang berani bermimpi besar dan bekerja keras mewujudkannya. Ia tahu bahwa sukses bukanlah keberuntungan, melainkan hasil dari tekad dan keyakinan yang tidak pernah padam.

Dan ketika pesawat yang akan membawanya ke Australia lepas landas nanti, satu hal pasti: Stanley membawa serta harapan, doa, dan semangat sekolahnya, bahwa setiap langkah kecil hari ini bisa menjadi awal dari masa depan yang luar biasa.*** (Ignas)