Hari Studi 1: Menghormati Tempat Kerja

TOPIK kebersamaan menjadi sentral orientasi selama 2 hari bagi guru dan karyawan SMA Xaverius 1 Palembang. Kegiatan “pembinaan rohani” ini dibagi dalam dua sesi yakni a) hari Sabtu pagi-sore bagi semua guru dan karyawan sedangkan b) sejak Sabtu malam hingga Minggu siang khusus bagi guru dan karyawan yang beragama Katolik.

Tema besar membingkai rekoleksi 2 hari (Sabtu-Minggu, 28-29 September 2024) yakni “Membangun spiritualitas kebersamaan sebagai guru-karyawan SMA Xaverius 1 Palembang”.

Romo Sigit, sapaan bagi imam SCJ yang mengurus Karya Kepausan Indonesia dan Komisi Sosial KAPal ini, P Yohanes Sigit Winarno, SCJ dan Mas Wisnu mendampingi para guru dan karyawan SMA Xaverius di RR Giri Nugraha, Km 7 Palembang.

Segala dinamika dan proses rekoleksi diawali dengan beberapa game untuk mencairkan suasana. Dinamika ini didampingi oleh mas Wisnu. Selanjutnya, Rm Sigit menghantar permenungan bersama dengan mengajak para guru dan karyawan dengan mengenali lingkungan kerja atau tempat karya. Dengan menggunakan aplikasi yang ada dalam hp peserta, disajikan 20 pertanyaan. Uniknya semua pertanyaan hal-hal sederhana yang ada di lingkungan sekolah, misalnya, siapa nama ketua OSIKA,  tebak foto/gambar figur guru.

Karya baik atau tugas pelayanan di sekolah akan dilaksanakan secara maksimal jika didukung oleh sistem atau aplikasi. Lingkungan kerja di SMA Xaverius 1 Palembang akan beririsan dengan yayasan, sejarah, dunia pendidikan, rekan kerja, visi-misi sekolah, dan teamwork.

Disyukuri

Di tempat kerja, hendaknya setiap pribadi menerima dengan rasa syukur atas pekerjaan. Menyukuri pekerjaan dan menghormati tempat kerja merupakan awal yang baik untuk bersyukur. Berkat di tempat kerja atau rahmat atas pekerjaan menyajikan pribadi yang tidak gampang mengeluh dan bisa bertahan untuk hidup, jelas Romo Sigit.

Sebaliknya, Imam kelahiran 1984 ini mengatakan, sikap tidak bersyukur biasanya mudah emosi, gampang mengeluh dan akhirnya tidak bahagia. Manusia tidak ada yang sempurna, oleh karena itu syukuri hal-hal yang positip dan sekaligus hal-hal yang negatif (kekurangan).

Stop mengeluh

Janganlah melihat kekurangan atau keterbatasan dengan kaca mata kuda (gelap) maka hasilnya adalah ketidakbahagiaan, papar Romo Sigit.

Kerjakan dengan senang. Stop keluhkan situasi. Ingatlah bahwa banyak orang lain yang hidupnya jauh lebih susah, pesan Romo Sigit.*** (Ignas)