
JASSON HJ salah satu dari 26 siswa-siswi kelas XII IPS 3. Rabu, 1 Maret 2023 pergi (untuk selamanya) menuju rumah Bapa di surga.
Kesedihan yang mendalam datang dari teman sekelasnya dan teman-teman dekatnya atas meninggalnya Jasson. Hal yang sama dirasakan oleh keluarga besar SMA Xaverius 1 Palembang. Tentu kesedihan yang sangat mendalam datang dari pihak keluarga yang Jasson tinggalkan.
Di salah satu rumah sakit Malaysia Jasson menghebuskan nafas terakhirnya. Warga sekolah sekitar pkl 14.00 WIB, melalui pengeras suara Waka Kesiswaan Bapak Eko menginformasikan bahwa Jasson telah menyelesaikan perjuangannya melawan penyakit yang dialaminya selama beberapa bulan terakhir ini.
“Sempat berobat di Singapura dan Jasson mengalami perubahan yang baik”, cerita papanya ketika saya ngobrol saat melayat di Rumah Duka Nirvana, Selasa (7 Maret 2023). Belakangan ini Jasson lebih intens berobat di Malaysia.
Jasson adalah putra pertama dari dua bersaudara. Jasson lahir di Palembang, 25 Agustus 2005.
Jasson menyelesaikan pendidikan rendah di TK dan SD Baptis Palembang. Menyelesaikan pendidikan dasar di SMP Xaverius 1 Palembang.
Teriak histeris
“Tadi saat dinyalakan tempat pembakarannya, semua orang berteriak histeris, menangis sambil mengucapkan harapan untuk Jasson”, tulis Echa teman sekelas Jasson.
Echa dan teman-teman sekelasnya mengikuti acara doa bersama, penghormatan terakhir dan proses kremasi di Rumah Duka Nirvana pada Rabu, 8 Maret 2023.
Semua temannya mengisahkan bahwa Jasson adalah teman yang baik, peduli dan selalu hadir pada saat yang tepat.
Menghibur
“Saat Delvino berulang tahun, Jasson secara diam-diam mengsuprise kami dengan pulang ke Palembang. Padahal Jasson masih fokus berobat. Saya menangis dan memeluknya. Namun, ia masih bisa bercanda kepada saya”, tulis Renaldo Hartono, teman dan sahabat dari Jasson.
“Jasson orangnya ceplas-ceplos namun ia sangat menghibur semua orang”, tulis Florent teman sekelas Jasson.
Florent melanjutkan kisah kenangannya bersama Jasson, “Dahulu, saat masih SMP, kami bermain basket bersama banyak teman. Tanpa sengaja, Jasson menendang bola ke arah saya dan mengenai wajah saya. Akibatnya, handphon saya jatuh dan pecah. Namun pada saat itu Jasson sangat panik dan berulang kali meminta maaf kepada saya. Sayapun dengan tulus ikhlas memaafkan Jasson”.*** (Ignas)