
MEMBUAT poster bagi Karen Kurniawan /16 tahun merupakan peluang baru. Hal ini ada kaitanya dengan pelajaran jarak jauh selama pandemi corona ini.
Meraih kemenangan dari ajang mengikuti perlombaan membuat poster baik yang diselenggarakan oleh UNIKA Musi Charitas Palembang dan di Universitas Airlangga (Surabaya) serta Institut Teknologi Bandung merupakan bonus, bagi siswi kelas XI MIPA 8 SMA Xaverius 1 ini.
Salah satu prestasi yang Karen peroleh yakni juara 2 lomba membuat poster yang diselenggarakan pada Jumat, 26 Maret 2021 oleh Fakultas Bisnis dan Manajemen Universitas Musi Charitas Palembang.
Berikut petikan wawancara singkat dengan Karen Kurniawan (Sabtu, 2/3) sore kemarin.
Sejak kapan Karen tertarik membuat poster?
Saya mulai tertarik membuat poster sejak kelas 10. Lebih tepatnya saat pandemi corona, yang dimana pelajar diwajibkan mengikuti PJJ. Dari sanalah rasa ingin berkarya mulai muncul untuk memanfaatkan waktu yang ada.
Sejauh Karen ketahui, apa saja keunggulan dari membuat poster sehingga Karen senang membuat poster?
Dengan membuat poster, daya imajinasi menjadi lebih berkembang. Ketika membuat poster, kita dituntut untuk memikirkan konsep poster yang akan kita buat agar selalu berkaitan dengan tema yang telah ditentukan.
Selain daya kreatif, dibalik suatu pembuatan poster, harus ada makna dan penjelasan yang terkandung didalamnya. Kandungan dalam sebuah poster meliputi: gambarannya, objek dalam poster ataupun dapat dari pewarnaannya.
Hal ini dimaksud agar pembaca dapat mengerti maksud dari kita membuat poster tersebut. Diharapkan poster yang dibuat dapat bermanfaat bagi diri sendiri maupun bagi orang lain.
Siapa yang mendorong atau menyemangati Karen agar Karen mengikuti lomba misalnya di UNIAK Musi pada beberapa hari lalu?
Yang mendorong saya untuk mengikuti lomba dimusi adalah keinginan saya sendiri. Seperti yang sudah saya jelaskan di atas, disaat saya memiliki waktu luang, disanalah saya ingin melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi diri saya sendiri dan mendapatkan prestasi selama bersekolah terutama di jenjang SMA.

Apa saja yang memotivasi Karen mengikuti lomba membuat poster baik yang diselenggarakan oleh Universitas Airlangga, ITB, dan Musi Charitas?
Bagi saya, motivasi mengikuti lomba membuat poster adalah selagi ada kesempatan, jangan menyia-nyiakan kesempatan yang ada. Materi duniawi dapat dicari, namun kesempatan dan waktu tidak akan bisa diulang. Tidak ada salahnya mencoba. Menang dan kalah merupakan bagian dari kehidupan.
Pengalaman apa yang cukup berkesan selama persiapan lomba membuat poster?
Pengalaman yang berkesan bagi saya adalah mengulang membuat poster yang sudah hampir selesai. Perasaan lelah dan pengorbanan yang saya lakukan terasa sia-sia saat saya harus mengulang poster tersebut.
Pengalaman saya seperti ini. Saat lomba di Musi, saya baru tahu kalau saat proses pengerjaan poster tersebut, harus direkam dari awal sampai akhir. Sementara saya sendiri sudah menyelesaikan setengah dari poster tersebut. Dari sanalah saya merasa sedih, karena poster yang sudah saya buat seperti tebuang sia-sia, namun orang tua saya memotivasi saya untuk bangkit lagi dan tidak salah dalam mengulang sebagai koreksi diri.
Siapa tahu, poster yang saya ulang dapat menjadi karya yang lebih baik dari sebelumnya. Dan saat saya tahu, saya menang, hal ini menjadi hal yang sangat berkesan bagi saya.
Pada saat lomba berlangsung, pengalaman apa yang cukup berkesan?
Pengalaman saya saat lomba cukup menarik. Karena dilaksanakan secara online, pihak lomba cukup ketat dalam pengawasannya. Jadi, peserta harus melakukan semuanya serba online seperti presentasi secara online, rekam proses pengerjaan secara online serta pembacaan pengumuman secara online pula.
Karen, apa saja kesan terindah dengan lomba ini?
Kesan terindah dengan lomba ini adalah saat proses pengerjaan dan ketika presentasi. Hal ini mungkin pernah dirasakan setiap peserta lomba, perasaan minder ataupun insecure dengan karya-karya hebat orang lain.
Namun, dari sini saya juga belajar, bahwa setiap karya itu baik adanya, hanya ketika menang atau kalah sebagai kesempatan untuk mengevaluasi atau proses pembenahan. Jika kalah, akan ada perlombaan lain yang mungkin saja rencana Tuhan akan indah di perlombaan lain.** (Ignas Iwan Waning)